Tawadhu Itu Ada pada Dua Perkara – Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid #NasehatUlama
Segala puji bagi Allah, dua perkara ini disebutkan oleh Abdullah bin Mas’ud -radhiallaahu ‘anhu-, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah darinya. Pokok kerendahan hati (tawadhu) itu ada pada dua perkara. PERTAMA: Ketika Anda rela duduk di pinggiran pada majelis yang mulia, maksudnya di tempat yang tidak terlihat, tidak harus di tempat yang terhormat dalam majelis tersebut. KEDUA: Anda selalu memulai mengucapkan salam kepada siapa pun yang Anda temui, Anda yang memulai mengucapkan salam! Semoga Allah meridhai orang-orang yang rendah hati (tawadhu)
=============================================================================
الْحَمْدُ لِلهِ ذَكَرَ هَاتَيْنِ الْخَصْلَتَيْنِ عَبْدُ اللهِ بْنُ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
فِيمَا رَوَاهُ ابْنُ أَبِي شَيْبَةَ عَنْهُ
رَأْسُ التَّوَاضُعِ خَصْلَتَانِ
الْأُوْلَى أَنْ تَرْضَى بِالدُّونِ مِنْ شَرَفِ الْمَجْلِسِ
يَعْنِي الْمَكَانَ الْمُنْزَوِيَّ لَيْسَ صَدْرَ الْمَجْلِسِ
الثَّانِيَةُ أَنْ تَبْدَأَ بِالسَّلَامِ مَنْ لَقِيْتَهُ
أَنْتَ الَّذِي تَبْدَأُ
رَضِيَ اللهُ عَنِ الْمُتَوَاضِعِينَ